SBU Konstruksi (Sertifikat Badan Usaha Konstruksi) adalah sertifikat yang diberikan kepada badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi standar kompetensi dan legalitas tertentu.
Sertifikat ini dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) yang terdaftar di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), di bawah pengawasan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Fungsi dan Manfaat SBU Konstruksi
Mengurus dan memiliki SBU Konstruksi bukan sekadar formalitas. Berikut fungsi dan manfaatnya:
1. Sebagai Syarat Mengikuti Tender
Perusahaan yang ingin mengikuti tender proyek, terutama proyek-proyek pemerintah, wajib memiliki SBU sesuai bidang pekerjaan yang ditawarkan.
2. Menunjukkan Legalitas dan Kompetensi
SBU membuktikan bahwa perusahaan Anda terdaftar resmi dan memiliki tenaga ahli sesuai klasifikasi pekerjaan.
3. Meningkatkan Kepercayaan Mitra
Dengan SBU, mitra kerja, vendor, dan pemilik proyek akan lebih percaya terhadap reputasi dan kemampuan perusahaan Anda.
4. Kewajiban dalam Regulasi
Menurut regulasi UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, setiap badan usaha konstruksi wajib memiliki SBU yang masih berlaku.
Jenis-Jenis SBU Konstruksi
SBU Konstruksi terbagi dalam beberapa klasifikasi dan subklasifikasi, sesuai bidang pekerjaan. Secara umum, jenisnya meliputi:
- Jasa Pelaksana Konstruksi (K) – seperti pembangunan gedung, jalan, jembatan.
- Jasa Konsultansi Konstruksi (RK) – seperti perencanaan atau pengawasan konstruksi.
- Jasa Spesialis (SP) – misalnya pekerjaan pondasi, pengelasan khusus, pengecatan industri.
Masing-masing jenis akan diklasifikasikan lagi menurut skala dan kompleksitas proyek yang dapat ditangani.
Syarat Mengurus SBU Konstruksi
Untuk mengurus SBU Konstruksi, perusahaan perlu memenuhi syarat administratif dan teknis. Berikut syarat umumnya:
A. Dokumen Administratif
- Akta pendirian dan perubahan perusahaan
- NPWP dan NIB (Nomor Induk Berusaha)
- Surat keterangan domisili
- KTP Direksi
- Bukti kepemilikan kantor atau sewa
B. Syarat Teknis
- Tenaga kerja bersertifikat (SKK/Sertifikat Kompetensi Kerja)
- Peralatan kerja (jika dibutuhkan sesuai klasifikasi)
- Pengalaman kerja proyek sebelumnya
- Struktur organisasi perusahaan
Cara Mengurus SBU Konstruksi
Berikut langkah-langkah umum dalam proses pengurusan SBU Konstruksi:
1. Registrasi OSS RBA
Perusahaan wajib terdaftar di sistem OSS (Online Single Submission) milik BKPM.
2. Pengajuan Melalui LSBU
Pilih LSBU yang terakreditasi oleh LPJK, kemudian siapkan dokumen dan tenaga kerja yang bersertifikat.
3. Verifikasi dan Validasi
LSBU akan melakukan pemeriksaan administrasi dan verifikasi tenaga kerja, pengalaman, serta struktur organisasi.
4. Penerbitan Sertifikat
Jika lulus verifikasi, SBU akan diterbitkan dalam bentuk digital dan tercantum dalam Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI).
Berapa Lama Proses Pembuatan SBU ?
Proses pengurusan SBU Konstruksi umumnya memakan waktu antara 7–30 hari kerja, tergantung kelengkapan dokumen dan antrian di LSBU.
Biaya Pengurusan SBU Konstruksi
Biaya pengurusan SBU bervariasi tergantung:
- Jenis dan klasifikasi bidang usaha
- Skala perusahaan (kecil, menengah, besar)
- Jumlah tenaga kerja bersertifikat
- LSBU yang dipilih
Estimasi biaya:
- Usaha Kecil: mulai dari Rp 5 juta
- Usaha Menengah: Rp 10–20 juta
- Usaha Besar: bisa lebih dari Rp 25 juta
Catatan: Biaya tersebut belum termasuk biaya sertifikasi tenaga kerja (SKK) jika dibutuhkan.
Tips Agar Pengurusan SBU Lancar
- Gunakan jasa konsultan atau pendampingan LSBU yang berpengalaman.
- Pastikan seluruh tenaga kerja memiliki SKK yang sesuai.
- Siapkan dokumen legal perusahaan dengan rapi dan update.
- Gunakan sistem OSS dan SIKI sesuai panduan terbaru.
Kesimpulan
SBU Konstruksi adalah sertifikat penting yang menjadi bukti bahwa perusahaan Anda legal, kompeten, dan siap bersaing di dunia jasa konstruksi. Tanpa SBU, perusahaan Anda akan tertinggal dan tidak bisa mengikuti tender besar, terutama proyek pemerintah.
Mengurus SBU memang memerlukan waktu dan biaya, tetapi manfaat jangka panjangnya sangat besar. Jadi, jangan tunda lagi—jika Anda serius ingin mengembangkan usaha konstruksi, pastikan SBU adalah prioritas utama.